Diposkan pada tulisan

Akuntansi

Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan bila dilakukannya penilaian, serta pengambilan keputusan secara jelas dan tegas, bagi pihak-pihak yang menggunakan informasi tersebut.

Transaksi keuangan adalah semua fakta, pristiwa, maupun kejadian yang dapat mempengaruhi keuangan perusahaan dan dapat dinyatakan dalam satuan nilai mata uang.

Tujuan akuntansi adalah menyediakan informasi ekonomi bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

Adapun pihak internal dan eksternal dalam suatu perusahaan sebagai berikut.

◊ Pihak-pihak internal:

pihak internal adalah pihak yang menyelenggarakan usaha atau disebut manajemen perusahaan.

  1. Pemilik
  2. Menejer

◊ Pihak-pihak eksternal:

pihak eksternal adalah pihak-pihak yang berada diluar kepentingan dalam peusahaa.

  1. Investor
  2. Karyawan
  3. Pemberi pinjaman
  4. Pemasuk dan kreditor usaha lainnya
  5. Pelanggan
  6. Pemerintah
  7. Masyarakat

BIDANG-BIDANG SPESIALISASI AKUNTANSI

1.AKUNTANSI KEUANGAN (Finacial accounting)

Akuntansi keuangan merupakan bidang akuntansi komersial yang membahas masalah pencatatan transaksi keuangan. Seperti pengukuran, pengakuan, pengungkapan data keuangan serta penyusunan laporan keuangan.

2.AKUNTANSI BIAYA (Cost accounting)

Akuntansi biaya lebih menekankan pada pencatatan dan penyajian secara rinci atas informasi biaya.

3.AKUNTANSI MANAJEMEN (Manajement accounting)

Seperti akuntansi biaya, bidang akuntansi manajemen juga lebih menekankan pada penyediaan informasi untuk pihak internal perusahaan. Salah satu fungsidari akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi berupa data historis maupun data estimasi yang dapat membantu manajemen dalam perencanaan, pengendalian oprasional perusahaan, penilaian, serta peningkatan kinerja secara terus menerus.

4.AKUNTANSI ANGGARAN (Budgeting)

Akuntansi anggaran menitik beratkan pada pengumpulan dan pengelolaan data yang berhubungan dengan rencana keuangan sehubungan dengan kegiatan perusahaan untuk periode tertentu.

5.SISTEM AKUNTANSI (Accounting system)

Sistem akuntansi memfokuskan diri pada pengumpulan dan penyimpanan data tentang aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan oleh organisasi, serta para pelaku yang terlibat dalam aktivitas tersebut.

6.AKUNTANSI PEMERIKSAAN KEUANGAN (Auditing)

Akuntansi pemeriksaan keuangan merupakan bidang akuntansi yang berhubungan dengan kegiatan pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak independen ( tidak terkait).

7.AKUNTANSI PEMERINTAN (Government accounting)

Karakteristik akuntansi pemerintah berbeda dengan persahaan komersial yang berusaha mencari laba.

Akuntansi pemerintah merupakkan bidang khusus yang mencatat dan melaporkan transaksi-transaksi yang dilakukan pemerintah serta lembaga-lembaga pemerintah.

8.AKUNTANSI PERPAJAKAN (Fax accounting)

Akuntansi perpajakan ini meliputi persiapan pelaporan, pembayaran, ataupun pengembalian pajak serta pemenuhan prosedur-prosedur dalam perpajakan.

9.AKUNTANSI KEMASYARAKATNA.

Akuntansi kemasyarakatan merupakan bidang baru dalam akuntansi yang bertujuan untuk mengukur atas kerugian dan keuntungan kebijakan publik bagi masyarakat.

10.AKUNTANSI PENDIDIKAN.

Akuntansi pendidikan dimaksudkan untuk pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan pengembangan ilmu akuntansi (penelitian/riset, dan lain-lain) pada waktu tertentu oleh akuntan pendidik (dosen dan peneliti).

Diposkan pada Tugas

Tugas Bahasa Indonesia 1

1.Penggunaan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

Bahasa yang baik adalah bahasa yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan bicara. Karenanya, laras bahasa yang dipilih pun harus sesuai .

Ada lima laras bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi. Berturut-turut sesuai derajat keformalannya, ragam tersebut dibagi sebagai berikut.

  1. Ragam beku (frozen) digunakan pada situasi hikmat dan sangat sedikit memungkinkan keleluasaan seperti pada kitab suci, putusan pengadilan, dan upacara pernikahan.
  2. Ragam resmi (formal) digunakan dalam komunikasi resmi seperti pada pidato, rapat resmi, dan jurnal ilmiah.
  3. Ragam konsultatif (consultative) digunakan dalam pembicaraan yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi seperti dalam percakapan di sekolah dan di pasar.
  4. Ragam santai (casual) digunakan dalam suasana tidak resmi dan dapat digunakan oleh orang yang belum tentu saling kenal dengan akrab.
  5. Ragam akrab (intimate) digunakan di antara orang yang memiliki hubungan yang sangat akrab dan intim.

Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku, baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun bahasa baku lisan. Ciri-ciri ragam bahasa baku adalah sebagai berikut.

  1. Penggunaan kaidah tata bahasa normatif. Misalnya dengan penerapan pola kalimat baku: acara itu sedang kami ikuti dan bukan acara itu kami sedang ikuti.
  2. Penggunaan kata-kata baku. Misalnya cantik sekali dan bukan cantik banget; uang dan bukan duit; serta tidak mudah dan bukan nggak gampang.
  3. Penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis. Ejaan yang kini berlaku dalam bahasa Indonesia adalah ejaan yang disempurnakan (EYD). Bahasa baku harus mengikuti aturan ini.
  4. Penggunaan lafal baku dalam ragam lisan. Meskipun hingga saat ini belum ada lafal baku yang sudah ditetapkan, secara umum dapat dikatakan bahwa lafal baku adalah lafal yang bebas dari ciri-ciri lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Misalnya: /atap/ dan bukan /atep/; /habis/ dan bukan /abis/; serta /kalaw/ dan bukan /kalo/.
  5. Penggunaan kalimat secara efektif. Di luar pendapat umum yang mengatakan bahwa bahasa Indonesia itu bertele-tele, bahasa baku sebenarnya mengharuskan komunikasi efektif: pesan pembicara atau penulis harus diterima oleh pendengar atau pembaca persis sesuai maksud aslinya. Dari semua ciri bahasa baku tersebut, sebenarnya hanya nomor 2 (kata baku) dan nomor 4 (lafal baku) yang paling sulit dilakukan pada semua ragam. Tata bahasa normatif, ejaan resmi, dan kalimat efektif dapat diterapkan (dengan penyesuaian) mulai dari ragam akrab hingga ragam beku. Penggunaan kata baku dan lafal baku pada ragam konsultatif, santai, dan akrab malah akan menyebabkan bahasa menjadi tidak baik karena tidak sesuai dengan situasi.Jika saya perhatikan, semakin tidak benar bahasa saya sewaktu menulis atau berbicara, berarti semakin akrab hubungan saya dengan lawan bicara saya.Maaf, Mas Amal, saya belum bisa memenuhi imbauan untuk menggunakan bahasa yang benar di seluruh kicauan saya.Tapi saya usahakan untuk menggunakan bahasa yang baik.

Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar dapat di artikan pemakaian ragam bahasa yang serasi dengan sasarannya dan di samping itu mengikuti kaidah bahasa yang betul.Ungkapan bahasa Indonesia yang baik dan benar mengacu ke ragam bahasa yang sekaligus memenuhi persyaratan kebaikan dan kebenaran. Bahasa  yang di ucapkan harus baku. Berbahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai  beberapa konsekuensi logis terkait dengan pemakaianya sesuai dengan situasi dan kondisi . Pada kondisi tertentu ,yaitu pada situasi formal pengguanaan bahasa Indonesia yang benar menjadi pioritas uutama. Penggunaan bahasa seperti ini sering menggunakan bahasa baku .Kendala yang harus di hindari dalam pemakaian bahasa baku antara lain disebabkan oleh adanya gejala bahasa seperti interferensi, integrasi ,campur kode, alih kode dan bahasa gaul yang tanpa disadari sering digunakan dalam komunikasi resmi. Hal ini mengakibatkan bahasa yang digunakan menjadi tidak baik.

Contoh penggunaan bahasa yang baik dan benar :

a. Ketika berdialog dengan dosen

Pak budi : ayu apakah kamu sudah mengumpulkan tugas bahasa indonesia?

Ayu : sudah saya kerjakan dan sudah saya kumpulkan dimeja bapak.

Pak budi : baiklah kalau begitu. Nanti saya cek.

Ayu : terima kasih pak.

b. Dalam Undang-undang Dasar

Undang – undang dasar 1945 pembukaan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Dari beberapa kalimat dalam undang-undang tersebut menunjukan bahasa yang sangat baku,dan merupakan pemakaian bahasa secara baik dan benar.

c. Dalam ha tawar-menawar dipasar

pemakaian ragam baku akan menimbulkan kegelian, keheranan, atau kecurigaan . Akan sangat ganjil bila dalam tawar-menawar dengan tukang sayur atau tukang becak kita memakai bahasa Indonesia yang baku seperti ini.

  1. Berapakah ibu mau menjual 1Kg tomat ini?
  2. Apakah bang becak bersedia mengantar saya kepasar Bogor dan berapa ongkosnya?

Contoh diatas adalah contoh bahasa Indonesia yang baku dan benar, tetapi tidak baik dan tidak efektif karena tidak cocok dengan situasi pemakaian kalimat-kalimat itu untuk situasi seperti diatas kalimat (3) dan (4) berikut akan lebih tepat.

  1. Berapa nih bu, tomat 1Kg ?
  2. Kepasar Bogor , Berapa bang ?
Bahasa Indonesia (formal) Bahasa Gaul (informal)
Aku, saya Gue
Kamu elo
Apakah benar? Emang bener?
Dimasa depan Kapan-kapan
Tidak Gak
Tidak peduli Emang gue pikirin

Dari contoh diatas perbedaan antar bahasa yang baku dan non baku dapat terlihat dari pengucapan dan tata cara penulisannya. Bahasa Indonesia baik dan benar merupakan bahasa yang mudah dipahami, bentuk bahasa baku yang sah agar secara luas masyarakat Indonesia berkomunikasi menggunakan bahasa nasional.

Contoh “kami , putra dan putri Indonesia bahasa persatuan, bahasa Indonesia, demikianlah bunyi alenia ketiga sumpah pemuda yang telah dirumuskan oleh para pemuda yang kemudian menjadi pendiri bangsa dan Negara Indonesia. Bunyi alinea ketiga dalam ikrar sumpah pemuda itu jelas bahwa yang menjadi bahasa persatuan bangsa Indonesia adalah bahasa Indonesia. Kita sebagai bagian bangsa Indonesia sudah selayaknya menjunjung tinggi bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-sehari.

2.Fungsi Bahasa sebagai Alat Komunnikasi

Dari kata komunikasi itu sendiri dapat diartikan sebagai proses penyampaian pesan dari pembicara kepada pendengar melalui sarana bahasa secara lisan dan tulisan. Komunikator atau pembicara menyampaikan informasi lewat kalimat-kalimat yang dianggap dapat menjelaskan maksud yang ingin diungkapkan. Kalimat-kalimat tersebut harus dapat dipahami oleh pendengar agar nantinya mendapatkan respons berupa jawaban atau tanggapan yang sesuai. Untuk mencapai komunikasi yang baik dan lancar, kalimat yang disampaikan harus efektif dan komunikatif.

Bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi untuk dapat berinteraksi antara yang satu dengan yang lain sehingga pesan yang hendak kita sampaikan dapat dimengerti. Komunikasi merupakan akibat dari ekspresi diri. Komunikasi tidak akan sempurna bila ekspresi orang tidak diterima atau dipahami oleh orang lain. Dengan komunikasi seseorang dapat menyampaikan apa semua yang dirasakan, pikiran, dan yang diketahuinya kepada orang lain. Sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan penyampaian sesuatu manusi melahirkan perasaanya dan memungkinkannya menciptakan kerja sama dengan sesame warga. Ia mengatur berbagai macam aktivitas kemasyarakatan, merencanakan,  mengarahkan masa depan. Dalam pengalaman sehari-hari, sejak kanak-kanak hingga seorang meningkat dewasa, bahasa perseorangan mengalami perkembangan, sejalan dengan bertambahnya kenyataan-kenyataan atau pengalaman-pengalaman seseorang. Bila seseorang membandingkan bahasa suatu sistem keseluruhan dengan wujud dan fungsi bahasa yang bertahap-tahap dalam kehidupan individual, yaitu wujud dan fungsi yang terbatas pada masa kanak-kanak, serta wujud dan fungsi bahasa yang jauh lebih luas pada waktu seseorang telah dewasa, maka dapat dibayangkan betapa wujud dan fungsi bahasa itu mengalami perkembangan dari jaman ke jaman sesuai dengan perkembangan intelektual manusia dan kekayaan cipta karya manusia sebagai hasil dari kemajuan intelektual itu sendiri.

Tujuan Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi

Penggunaan bahasa sebagai alat komunikasi, memiliki tujuan tertentu yaitu agar kita dipahami oleh orang lain. Jadi dalam hal ini respons pendengar atau lawan komunikan yang menjadi perhatian utama kita.

  • Bahasa sebagai alat komunikasi, bahasa merupakan alat untuk merumuskan maksud kita.
  • Dengan komunikasi, kita dapat menyampaikan semua yang kita rasakan, pikirkan, dan ketahui  kepada orang lain.
  • Dengan komunikasi, kita dapat mempelajari dan mewarisi semua yang pernah dicapai oleh nenek moyang kita dan apa yang telah dicapai oleh orang-orang sejaman kita.
  • Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi melalui lisan (bahsa primer) dan tulisan (bahasa sekunder). Berkomunikasi melalui lisan (dihasilkan oleh alat ucap manusia), yaitu dalam bentuk symbol bunyi, dimana setiap simbol bunyi memiliki cirri khas tersendiri. Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam bahasa Korea artinya cinta, sedangkan dalam bahasa Indonesia artinya kandang atau tempat.

Kalimat Komunikasi yang baik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut.

  1. Tidak menyimpang dari kaidah bahasa
  2. Logis atau dapat diterima nalar
  3. Jelas dan dapat menyampaikan maksud atau pesan dengan tepat

Contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi

  • Alat-alat itu digunakan untuk berkomunikasi misalnya gerak badaniah, alat bunyi-bunyian, kentongan, lukisan, gambar, dsb).
    Contohnya :
    – bunyi tong-tong memberi tanda bahaya
    – adanya asap menunjukkan bahaya kebakaran
    – alarm untuk tanda segera berkumpul
    – bedug untuk tanda segera melakukan sholat
    – telepon genggam untuk memanggil orang pada jarak jauh
    – simbol – tanda stop untuk pengguna jalan, simbol laki-laki dan perempuan bagi pengguna toilet.
    – gambar peta yang menunjukkan jalan
    – suasana gemuruh kentongan dipukul tanda ketika ada bahaya
    – adanya asap tampak dari kejauhan pertanda kebakaran
    – bunyi alarm (suasana tanda bahaya gempa bumi/bencana alam) dsb.
  • contoh dalam kehidupan sehari harimisalkan seorang satpam perumahan berjaga-jaga/ronda pada malam hari, pada saat sudah mendekati jam 12.00 malam satpam tersebut membunyikan kentongan yang bertanda bahwa waktu sudah tepat pukul 12.00 malam. Dan timbul timbal balik antara satpam sama orang-orang disekitar perumahan.setiap orang jadi lebih mengerti tanda waktu pergantian tersebut